- Mengenal Teori Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung
Carl Gustav Jungdi (Kesswil,
26 Juli1875
- Küsnacht,
6 Juni1961)
adalah psikiaterSwiss
dan perintis psikologi
analitik.
Pendekatan Jung terhadap psikologi yang unik dan
berpengaruh luas ditekankan pada pemahaman "psyche"
melalui eksplorasi dunia mimpi,
seni, mitologi,
agama serta
filsafat. Bagi
Jung, kepribadian merupakan kombinasi yang
mencakup perasaan dan tingkah laku, baik
sadar maupun tidak sadar. Meskipun ia adalah seorang psikolog
teoretis dan praktis dalam sebagian besar masa hidupnya, kebanyakan
karyanya mengeksplorasi bidang lain: filsafat Timur vs Barat,
Alkimia,
Astrologi,
Sosiologi,
juga Sastra
dan Seni.
Jung juga menekankan pentingya keseimbangan dan harmoni. Ia
memperingatkan bahwa manusia modern terlalu banyak mengandalkan sains
dan logika dan akan mendapat manfaat dari pengitegrasian
spiritualitas serta apresiasi terhadap dunia bawah sadar.
Psikologi Analitis, Teori Carl
Gustav Jung
Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:
Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:
- Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan
- Alam tak sadar (ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri
- Struktur kesadaran
- Fungsi jiwa
Dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada empat macam tipe manusia,
yaitu:
- Tipe pemikir
- Tipe perasa
- Tipe pendria
- Tipe intuitif
- Sikap jiwa
Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis
umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap
dunianya.
- Persona
Persona oleh Jung ialah cara seseorang dengan sadar menampakan diri ke luar.
- Struktur ketidaksadaran
- Ketidaksadaran pribadi
Yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi. - Ketidaksadaran kolektif
Adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek
- Pembagian Tipe Kepribadian menurut Carl Gustav Jung
- Introvert
Seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari
kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan
pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam
upaya mencukupi dirinya sendiri. Jung menguraikan perilaku introvert
sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar,
tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di
tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang
banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri
terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya,
kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu
dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system
pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan,
cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh
curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman.Tempat
tinggalnya (rumah) adalah yang teraman.Teman pribadinya yang terbaik.
Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak
sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita
patologis. Salah satu tanda introvert pada diri seorang anak
adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada
objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah
kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.
Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi
yang dimilikinya tidak terlihat segera. Meski demikian, orang
introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yang
cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa
bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan
saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang
ekstrovert berpikir ketika berbicara.Introvert membutuhkan jauh lebih
sedikit kegiatan sosial dan aktivitas dibanding ekstrovert. Mereka
cenderung tampak tenang atau bahkan tampak pendiam, apa
adanya, dan berhati-hati. Introvert lebih tertarik pada dan
perhatian terhadap dunia dalam dirinya atau yang berkaitan dengan
diri dan pikirannya dibanding dunia luar. Mereka sangat menikmati
aktivitas berpikir dan menjelajahi khayalan atau pikiran dan perasaan
diri sendiri.
Introvert cenderung terbebani dengan aktivitas sosial yang terlalu
banyak dan lebih menyukai aktivitas yang bersifat santai. Kegiatan
mandiri seperti membaca buku, main komputer, memecahkan teka-teki
lebih mereka sukai daripada jalan-jalan. Mereka cenderung
tertutup dan tidak suka jadi pusat perhatian. Kegiatan di
belakang layar mungkin favorit mereka.Terkadang mereka bahkan
menghindari situasi sosial bersama orang-orang karena mereka cepat
lelah dalam situasi ini. Hal ini bukan karena mereka benci manusia
atau anti sosial. Hal ini pun terjadi walaupun introvert tersebut
punya kemampuan sosial atau soft skill yang super. Setelah
beraktivitas bersama orang dalam waktu tertentu, mereka butuh waktu
sendiri untuk mengisi energi dan menata kembali pikiran mereka.
- Ektrovert
Orang ekstrovert identik
dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati. Jung
berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri.
Ekstrovert menikmati situasi sosial dan bahkan mencari mereka karena
mereka menikmati berada di sekitar orang. Kemampuan mereka untuk
membuat pembicaraan kecil membuat mereka tampaknya lebih sosial mahir
dari introvert.
Ekstrovert sangat menikmati kegiatan bersama orang lain dan benci kesendirian. Dalam grup mereka senang berbicara, ramah. Mereka juga terbuka dan tidak keberataan dirinya menjadi pusat perhatian. Ekstrovert cenderung "memudar" ketika sendirian dan dengan mudah dapat menjadi bosan tanpa orang lain di sekitar. Ketika diberi kesempatan, ekstrovert yang akan berbicara dengan orang lain dari pada duduk sendirian dan berpikir. Bahkan, ekstrovert cenderung berpikir ketika mereka berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih mungkin untuk berpikir sebelum mereka berbicara. Ekstrovert sering berpikir baik ketika mereka berbicara . Meskipun begitu, hal ini sering dianggap oleh introvert sebagai sebuah basa-basi belaka yang tidak diperlukan.Seorang ekstrovert bisa dilihat sebagai seorang yang selalu penuh energi dan antusias. Mereka merupakan individu yang berorientasi terhadap aksi. Belum kongkret apa-apa kalau belum diaksikan. Ekstrovert sangat menyukai situasi sosial dan bahkan cenderung mencarinya.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar. Akan tetapi, jangan disalahpahami bahwa ekstrovert itu suka pamer ya. Sombong dan pamer itu bergantung orangnya bukan bergantung ekstro-introversi. Ekstrovert tidak keberatan jadi pusat perhatian bukan karena mereka cari perhatian tetapi hanya tidak keberatan, itu saja. Mereka memang bersifat terbuka dan ingin orang mengenal mereka lebih.
Ekstrovert sangat menikmati kegiatan bersama orang lain dan benci kesendirian. Dalam grup mereka senang berbicara, ramah. Mereka juga terbuka dan tidak keberataan dirinya menjadi pusat perhatian. Ekstrovert cenderung "memudar" ketika sendirian dan dengan mudah dapat menjadi bosan tanpa orang lain di sekitar. Ketika diberi kesempatan, ekstrovert yang akan berbicara dengan orang lain dari pada duduk sendirian dan berpikir. Bahkan, ekstrovert cenderung berpikir ketika mereka berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih mungkin untuk berpikir sebelum mereka berbicara. Ekstrovert sering berpikir baik ketika mereka berbicara . Meskipun begitu, hal ini sering dianggap oleh introvert sebagai sebuah basa-basi belaka yang tidak diperlukan.Seorang ekstrovert bisa dilihat sebagai seorang yang selalu penuh energi dan antusias. Mereka merupakan individu yang berorientasi terhadap aksi. Belum kongkret apa-apa kalau belum diaksikan. Ekstrovert sangat menyukai situasi sosial dan bahkan cenderung mencarinya.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar. Akan tetapi, jangan disalahpahami bahwa ekstrovert itu suka pamer ya. Sombong dan pamer itu bergantung orangnya bukan bergantung ekstro-introversi. Ekstrovert tidak keberatan jadi pusat perhatian bukan karena mereka cari perhatian tetapi hanya tidak keberatan, itu saja. Mereka memang bersifat terbuka dan ingin orang mengenal mereka lebih.
- Beberapa Perbedaan Introvert dan Ektrovert
- Perkembangan Moral dan Rohani
- Kaum Ekstrovert
- Temperamen yang introvert (melankolis dan plegmatis) lebih mudah diajar daripada yang ekstrovert(sanguine dan kolerik).
- Bukan berarti mereka adalah kaum pemberontak,karena untuk diajar, perlu waktu dan kesabaran sebab mereka mudah kehilangan perhatian.
- Jika anak – anak ini dibiarkan tumbuh begitu saja, maka perhatiannya terhadap hukum dan peraturan (Allah dan manusia) akan berkurang. Umumnya kaum kriminal dan pelanggar hukum adalah golongan ekstrovert yang ekstrim.
- Kaum Introvert
- Lebih mudah diatur dan dididik.
- Lebih penurut dan kata hatinya mudah terganggu.
- Biasanya mereka hadir diacara- acara bersifat rohani.
- Masalah mereka yang besar adalah problema rasa bersalah. Kebutuhan mereka yang terbesar adalah keyakinan bahwa dosa- dosa mereka telah diampuni.
- Tidak boleh memperlakukan mereka dengan keras karena mudah bagi mereka untuk mengetahui peraturan yang harus ditaati.
- Hasil Akademis
- Kaum Ektrovert
- Kurang begitu menonjol disekolah.nilai angka mereka biasanya sedang- sedang saja.
- Kurang dapat mendisiplin diri sendiri.
- Memperoleh stimulasi yang kuat melalui teguran atau disiplin.
- Kaum Introvert
- Biasanya lebih mudah menangkap pelajaran dan grade mereka agak tinggi. Namun ada juga pengaruh faktor lainnya, seperti inteligensia dan motivasi.
- Lebih mendisiplin diri untuk belajar dengan baik.
- Kaum introvert memperoleh motivasi yang kuat melalui pujian.
- Pilihan Pekerjaan
- Kaum ekstrovert
- Biasanya melakukan pekerjaan lebih baik jika ada hubungannya dengan orang lain.
- Contoh pekerjaan mereka adalah salesman/saleslady,humas pertunjukan seni dan music, dan seringkali politik.
- Ada dua jenis ekstrovert : pertama,sangat social,bersahabat,dan suka jalan- jalan ; sedangakan yang kedual lebih kasar,suka murung,dan berlaku tidak sopan.sangat sosial,bersahabat dan suka jalan-jalan
- Kaum introvert
- Bekerja lebih baik dalam pelajaran disekolah
- Lebih suka melakukan tugas yang detail,mempunyai kesanggupan untuk berkonsentrasi,dan bekerja dengan benda- benda dari pada orang lain.
- Biasanya mereka menjadi ahli akuntansi, peneliti,pelukis, atau seniman,tehnisi, dan lain-lain.
- Popularitas
- Ektrovert lebih popular disekolah dan biasanya mereka dipilih sebagai para pemimpin.
- Ekstrovert lebih mudah mengadakan hubungan dengan lawan jenis sebab mereka pintar berbicara.
- Lebih mudah menjalin hubungan dengan orang yg tidak dikenal karena sikapnya periang, suka senyum, dan berbicara.
- Introvert cenderung untuk menyendiri dikamar atau hanya mempunyai satu atau dua kawan saja.
- Kesanggupan Untuk Berkonsentrasi
- Kaum Ekstrovert
- Ekstrovert kurang dapat berkonsentrasi karena mereka mudah terganggu.
- Ekstrovert cenderung untuk mengaalami kecelakaan,seperti kecelakaan mobil.
- Ekstrovert kurang begitu khawatir karena masa berkonsentrasi agak singkat.
- Kaum Introvert.
- Daya konsentrasi mereka lebih tinggi dan lebih lama.
- Introvert kurang sanggup menjalani ujian tulisan yang panjang-panjang karena daya konsentrasimereka sangat pendek.
- Cepat bosan dengan bacaan –bacaan yang panjang.
- Daya ingat
- Daya ingat ekstrovert cukup pendek,sementara kaum introvert lebih lama.
- Jika seorang dosen memberi ujian sehabis bahan kuliah diajar,maka kaum ekstrovert maka kaum ekstrovert akan mempunyai hasil yang lebih baik dari pada kaum introvert.
- Karena daya ingat introvert lebih kuat,maka merek lebih mudah diajar karena mereka akan ingat berbagai pelajaran.
- Kelebihan dan Kekurangan Anak Introvert dan Ekstrovert
- Siapa bilang ekstrovert lebih baik dari introvert
Selama ini orang berpersepsi bahwa orang yang aktif, periang, suka
bersosialisasi adalah orang yang ekstrovert,sebaliknya orang yang
pendiam, menarik diri dari pergaulan, pemurung, adalah orang yang
introvert.Padahal pengertian introvert dan ekstrovert tidaklah
seperti itu.Introvert dan ekstrovert sebenarnya adalah perbedaan
dalam hal sumber energi mental. Orang yang naturally introvert :
sumber semangatnya atau energinya berasal dari dalam diri
sendiri,sedangkan orang yang naturally ekstrovert : mendapatkan
energinya dari interaksi sosial, dari sumber eksternal, semakin baik
semakin banyak interaksi sosial yg dialaminya, energinya juga semakin
bertambah, org yg ekstrovert tidak dapat hidup sendiri, Disinilah
sering salah pengertian:org yg introvert bisa saja orang yang aktif,
periang dan suka bersosialisasi,namun biasanya setelah sekian waktu
bersosialisasi, orang introvert perlu privacy, butuh ketenangan untuk
recharge batterynya lagi.sedangkan orang yg ekstrovert bisa saja
menjadi orang yang pendiam kalau dia tidak mendapatkan lingkungan
yang mendukungnya dan memberikan apa yang dia butuhkan.
Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih
banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan
seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti,
seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah.Itulah sebabnya
mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat
menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang
dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda
dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum
saja.Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal
kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.Jika memang
pemikiran Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah
mereka dapat menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di
pikirannya?
Dalam sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael
Rettner menulis bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert
yang dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan
menjawab secara Hiperbola, sedangkan Introvert menjawab dengan
Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas makanannya, maka
seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada seorang
Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan
sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang
Ekstrovert akan berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah
saya merasakan yang seenak ini” lalu seorang Introvert akan
menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan informasi pendapat
mereka berdua jelas berbeda.Itulah sebabnya mengapa kepribadian
Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah survey
menjadi tidak akurat.Karena Ekstrovert memberikan informasi secara
berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang
Introvert dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti
sekaligus ahli psikologi di St. Olaf College.
Di dunia seni, Introvert adalah penguasa.Ahli psikologi sekelas
Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa,
orang-orang Introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor
satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam
pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi
dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah
Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena dalam
menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran
ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain. Ada sebuah fakta
menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang menuliskan
bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan
yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang
berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya
sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung
menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang.
Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh, Mahatma Gandhi, dia
adalah Introvert, Ghandi bersikeras memperjuangkan perdamaian demi
kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan. Selain Mahatma
Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein,
Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K
Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa, dunia pun membutuhkan
mereka.Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka
hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak
dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting
mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.
- 10 mitos tentang Introvert
- Introvert tidak suka bicara.
Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara kecuali mereka
memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci basa-basi.
Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu yang
mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai berhari-hari.
- Introvert pemalu.
Malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert.
Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah
sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi
interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert,
berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopanan.
- Introvert kasar.
Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi
sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya,
hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga introvert
merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini
melelahkan.
- Introvert tidak menyukai orang.
Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman yang mereka
miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka dengan satu
tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang
introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur hidup.
Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda
sangat diterima.
- Introvert tidak suka pergi ke tempat umum.
Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK WAKTU
YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat
dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan
sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana
untuk waktu yang lama untuk memahami kegiatan publik yang tengah
berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan
memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah
mutlak penting untuk introvert.
- Introvert selalu ingin sendirian.
Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak
berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk
dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan.Tapi mereka juga bisa
merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk
berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik
dan tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.
- Introvert aneh.
Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak.
Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik hidup mereka.
Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri dan karena
itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat
keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi
- Introvert culun terasing.
Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam,
memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti
bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di
sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih
merangsang dan bermanfaat bagi mereka.
- Introvert tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.
Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di
tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari sensasi dan
pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan
terjadi, mereka melemah.Otak mereka terlalu sensitif terhadap
neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert
memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja sendiri
tentang perbedaan jalur syaraf ini.
- Introvert bisa memperbaiki diri dan menjadi ekstrovert.
Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit
ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter,
matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak
teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi
dengan introvert. Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan
pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya
bagi umat manusia. Bahkan, satu penelitian (Silverman, 1986)
menunjukkan bahwa peningkatan persentase introvert di antara manusia
berbanding lurus dengan IQ (rata-rata manusia).
- Introvert Negativ? Introvert Cerdas!
Tulisan ini upaya untuk menggali penjelasan mengenai kepribadian
introvert dan ekstrovert dan kaitannya dengan kecerdasan multiple
intelligence (kecerdasan majemuk).
Introvert itu Negatif?
Seperti yang dikatakan Jung bahwa seorang introvert adalah orang
yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Sehingga banyak dari
orang awam mengatakan bahwa pribadi introvert yang dikenal mereka
sebagai pribadi tertutup tersebut merupakan pribadi yang negatif,
pribadi yang sulit dan rumit bagi si pemilik pribadi tersebut maupun
bagi orang-orang di sekitarnya. Misalnya, banyak dari orang tua yang
memiliki anak berkepribadian introvert ini merasa kesal dengan
pribadi anaknya yang tertutup, bahkan dengan ketidakmengertian mereka
bagaimana menyikapi anak tersebut, mereka seringkali menyalahkan dan
mendorong paksa anak tersebut untuk berikap layaknya anak-anak
ekstrovert lainnya yang mereka anggap merupakan pribadi ideal yang
seharusnya ada pada diri anak itu. Tak sedikit juga dari mereka yang
berasumsi bahwa anak introvert memiliki ketidaknormalan dalam
bersikap dan bertingkah laku. Jika anak tersebut berlarut-larut
mendapat dorongan paksa dari kedua orang tuanya, untuk bertindak
sebagaimana anak-anak extrovert, dan bila ditambah dengan asupan
perkataan negatif yang diberikan kedua orang tuanya atau lingkungan
sekitarnya justru akan membuat perasaan tertekan dan mengganggu
psikologis anak. Dalam kondisi kurang normal ia menjadi orang
yang pesimis dan cemas, karena dunia dan manusia sekitarnya siap
menghancurkannya.
Introvert
itu Cerdas!
kebanyakan orang beranggapan bahwa introvert itu adalah mutlak
negatif, merujuk pada teori multiple intelligence (kecerdasan
majemuk), yaitu teori yang dikembangkan oleh Dr. Howard Gardner
seorang Professor ilmu Kependidikan dari Harvard University di tahun
1983, Dr. Gardner menyatakan bahwa teori tradisional tentang
kecerdasan yang hanya berdasarkan pada IQ sangat terbatas. Dr.
Gardner mengajukan ada 7 nilai kecerdasan berbeda yang harus
diperhitungkan untuk melihat Potensi Anak-Anak dan Manusia Dewasa
secara luas, yakni :
- Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.
- Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis.
- Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.
- Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus.
- Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada.
- Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
- Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang.
Dari teori tersebut bisa disimpulkan bahwa setiap individu memiliki
kecerdasan, tidak ada individu yang bodoh, hanya saja setiap individu
memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda.Selain itu setiap pribadi
memiliki sisi positif dan negatif, tidak ada yang mutlak positif dan
tidak ada yang mutlak negatif.
Introvert memiliki kecerdasan secara intrapersonal, karena introvert
merupakan kepribadian yang cerdas dalam berhubungan dengan diri
mereka sendiri, orientasi mereka kedalam diri mereka sendiri
yang dipengaruhi aksi dan reaksi dunia pribadinya, pemikiran,
intuisi, emosi, dan perasaan-perasaan lainnya. Berbeda dengan
seorang ekstrovert, yang memiliki kecerdasan interpersonal, mereka
cerdas dalam berhubungan dengan dunia luar atau cerdas secara sosial,
mereka lebih banyak berbuat daripada merenung dan berpikir.Ia juga
adalah orang yang penuh motif-motif yang dikoordinasi oleh
kejadian-kejadian eksternal.
Seperti halnya orang-orang introvert yang sering dianggap oleh
masyarakat awam bahwa mereka merupakan pribadi yang negatif, dan ini
terlihat ditetapkan secara mutlak, maka saya mematahkan anggapan
tersebut, bahwa orang introvert itu cerdas! Introvert adalah pribadi
normal, dan ia memiliki nilai positif, tidak mutlak negatif.
- Introvert ?dia punya kelebihan tersendiri
Seorang introvert Menurut seorang ahli psikologi adalah sifat bawaan
dasar dari seseorang yang tertutup lebih senang menstimulasi atau
berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat
dari kebiasaan diasejak kecil, bila anak yang lain lebih aktif,
senang beraktivitas, senang menceritakan semua kegiatannya, anak
introvert lain dia lebih senang menyendiri di kamar atau di
ruangantertutup, makanyatidakheran kalau dia akan sangat mencintai
kamarnya.Seorang introvert lebih menikmati kegiatan indoor seperti
membaca buku atau mengotak-atik komputer. Mereka kurang nyaman berada
di lingkungan yang banyak orang.Berbeda dengan ekstrovert yang senang
mendapat energy dari lingkungan luar.
Tapi, ternyata orang introvert bukan berarti tidak bisa bergaul, mereka bisa bergaul dan menyenangkan walaupun ternyata dia lebih nyamanbergaulsecara person to person, orang introvert tidak selamanya enggan bicara, suatu saat dia bisa berbicara hal-hal yang bersifat pribadi kepada seseorang yang telah dia kenal terlebih dahulu secara mendalam. Teman sejatinya memang tidak banyak, tapi dia adalah seorang pendengar yang sangat baik.Ternyata orang introvert tidak harus diubah menjadi ekstrovert, semakin dia ditekan menjadi ekstrovert, dia akan semakin introvert. Seorang introvert mempunyai kecerdasan intrapersonal yang tajam, karena dia senang berkontempelasi dengan dirinya sendiri atau media tulisan.
Apabila orang tua tau kelebihan anak introvert, orang tua bisa mengarahkan anaknya untuk mengekspresikan dirinya melalui tulisan, menggambar atau melukis. Kita jangan sekali-sekali meremehkan mereka. Yang terpenting bagi orang tua yang mempunyai anak introvert ,kita harus bisa mengarahkan dan membuatnya bahagia, orang tua harus sering bertanya dan menggali supaya dia mau bercerita, kita harus bersabar berdialog dengannya, kita tidak boleh memaksa atau menekannya. ”galih secara pelan-pelan dan sabar” .Semakin dewasa semakin sulit (bukan berarti tidak bisa) untuk melatih introvert menjadi lebih terbuka, tapi ketika usia masih dini, orang tua akan lebih mudah melatih anak tersebut menjadi lebih terbuka, semenjak kecil orang tua bisa membawa mereka untuk bergaul bersama teman sebayanya, untuk belajar bersosialisasi.
Sebenarnya semakin dia matang, orang introvert akan menyadari bahwa ketertutupan itu kurang nyaman, apalagi setelah dia bekerja, dia akan butuh bersosialisasi dengan orang lain, dan lama kelamaan dia akan lebih terbuka secara alami. Walaupun sifat dasar introvert tidak bisa dihilangkan, itu bukanlah suatu kekurangan, selama masih dalam kewajaranya itu tidak menutup diri secara total. Ada kelebihan yang tidak di miliki oleh orang ekstrovert yaitu ketajaman dan keindahan dia dalam tulisan.
- PERMASALAHAN ANAK BERTIPE KEPRIBADIAN INTOVERT
- Faktor yang membuat seseorang terlalu introvert
Berbagai faktor yang membuat seorang menjadi terlalu introvert.
Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:
- Terlalu memandang rendah fungsinya bersosialisasi
Umumnya para individu yang terlalu introvert berkeyakinan bahwa
sosialisasi tidak memberikan nilai tambah baginya. Pada individu
seperti ini berkeyakinan bahwa bersosialisasi hanya menghabiskan
waktu untuk sesuatu yang tidak/kurang berguna. Mereka berkeyakinan
bahwa dalam hidup masih banyak hal lain yang jauh lebih berguna
dibandingkan hanya sebatas membicarakan hal-hal yang tidak memberikan
kontribusi apa pun bagi mereka. Mereka kurang mampu mendapatkan
berbagai kegunaan yang bisa diraih melalui sosialisasi, saling
belajar misalnya.
- Kemampuan sosial yang tidak atau kurang terasah
Ada pula para individu yang tidak bersosialisasi disebabkan karena
keyakinan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang
cukup. Mereka yakin sekiranya bersosialisasi, mereka hanya akan
menjadi pusat perhatian karena berbeda dari yang lain. Wajar saja
sekiranya saat harus bicara mereka bingung apa yang harus
dibicarakan, bingung bagaimana memulainya dan masih banyak
kebingungan yang lainnya. Mereka menjadi salah tingkah bahkan muncul
ketakutan saat berkomunikasi dengan orang lain. Ketakutan tersebut
muncul salah satunya disebabkan oleh kekhawatiran mereka seandainya
menyinggung perasaan lawan bicara. Kurangnya kemampuan sosial mereka
bisa jadi karena kurang optimalnya proses pengajaran bersosialisasi
atau mereka semata-mata meniru orang tuanya dan tidak/belum
mengetahui bahwa sebenarnya model tersebut kurang efektif atau
terdapat model lain yang lebih baik.
- Beranggapan yang salah tentang mereka yang ekstrovert
Banyak juga individu yang menjadi introvert karena keyakinan bahwa
menjadi ekstrovert seperti “tong kosong nyaring bunyinya”.
Keyakinan ini mengartikan bahwa mereka yang ektrovert hanya dapat
berbicara, dangkal dan menanggapi secara reaktif pada berbagai hal
namun tidak/kurang mampu untuk berbuat mengenai hal tersebut. Wajar
saja sekiranya hal ini membuat mereka enggan menjadi ekstrovert
- Bergaul dengan orang yang salah
Terkadang mereka yang introvert sebelumnya
pernah pula mencoba mengembangkan sisi ektrovert mereka. Sayangnya,
saat mereka melakukan percobaan tersebut, mereka mendapati kelompok
yang salah.Akibatnya mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang
tidak mengenakan saat menjadi seorang yang ekstrovert.Pengalaman ini
kemudian menjadi pijakan bagi mereka untuk melakukan generalisasi
bahwa semua bentuk ekstrovert adalah buruk.
Jika dipikirkan lebih lanjut, menjadi introvert ataupun ekstrovert sebenarnya memiliki kelebihannya masing-masing.Keduanya saling melengkapi, seperti dua sisi sekeping koin. Anda tidak dapat memilih hanya mau menjadi ektrovert tanpa kemudian memiliki sisi introvert yang menjadikan anda individu yang unik, berbeda dari yang lainnya. Saya pun yakin pula anda tidak menginginkan menjalani hidup sesuai dengan apa yang orang lain katakan, ketika semua perkataan orang lain anda telan mentah-mentah tanpa kemudian melakukan proses pemikiran lebih lanjut. Sebaliknya pun demikian, saya yakin anda tidak menginginkan untuk menjadi individu yang terlalu introvert sehingga anda hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran hanya untuk tenggelam pada hal yang anda yakini sendiri.Anda mengurung diri, tidak memahami berbagai hal yang terjadi di luar dan selalu selalu menjadi orang terakhir yang mendapatkan informasi. Memang benar anda selalu bisa mendapatkan informasi melalui berbagai cara, membaca salah satunya. Namun untuk berbagai hal lain yang lebih urgent, misalnya mengenai peluang bisnis yang ditawarkan oleh teman anda, tentu anda tidak bisa mendapatkannya. Jika hal ini diteruskan tentu akan membuat anda menjadi individu yang sangat terbatas dalam berbagai hal. Setiap individu memiliki limitted perceptual range yang akibatnya tidak ada satu individu di muka bumi ini yang dapat mengetahui semua hal. Itulah sebabnya setiap individu sebenarnya saling bergantung satu sama lain.
Jika dipikirkan lebih lanjut, menjadi introvert ataupun ekstrovert sebenarnya memiliki kelebihannya masing-masing.Keduanya saling melengkapi, seperti dua sisi sekeping koin. Anda tidak dapat memilih hanya mau menjadi ektrovert tanpa kemudian memiliki sisi introvert yang menjadikan anda individu yang unik, berbeda dari yang lainnya. Saya pun yakin pula anda tidak menginginkan menjalani hidup sesuai dengan apa yang orang lain katakan, ketika semua perkataan orang lain anda telan mentah-mentah tanpa kemudian melakukan proses pemikiran lebih lanjut. Sebaliknya pun demikian, saya yakin anda tidak menginginkan untuk menjadi individu yang terlalu introvert sehingga anda hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran hanya untuk tenggelam pada hal yang anda yakini sendiri.Anda mengurung diri, tidak memahami berbagai hal yang terjadi di luar dan selalu selalu menjadi orang terakhir yang mendapatkan informasi. Memang benar anda selalu bisa mendapatkan informasi melalui berbagai cara, membaca salah satunya. Namun untuk berbagai hal lain yang lebih urgent, misalnya mengenai peluang bisnis yang ditawarkan oleh teman anda, tentu anda tidak bisa mendapatkannya. Jika hal ini diteruskan tentu akan membuat anda menjadi individu yang sangat terbatas dalam berbagai hal. Setiap individu memiliki limitted perceptual range yang akibatnya tidak ada satu individu di muka bumi ini yang dapat mengetahui semua hal. Itulah sebabnya setiap individu sebenarnya saling bergantung satu sama lain.
- ORIENTASI INTROVERT DAN EKSTROVERT SECARA NETRAL
Hal yang pertama yang harus anda ketahui bahwa introvert dan
ekstrovert bukanlah satu –satunya penggolongan kepribadian yang
ada. Contoh lain misalnya : sangunis, plegamtis, melankolis, dan
koleris.
Dan yang paling penting dari hal ini adalah ini bukan pengkotak –
kotakan. Melainkan hanyalah usaha untuk menyesuaikan diri kita
(sesuai tipe kepribadian diri)dalam kondisi sosial dan menyesuaikan
interaksi kita terhadap orang (sesuai tipe kepribadian mereka )
supaya kita lebih mengerti mereka dan tidak menyinggung perasaan
mereka.
- Setiap individu cerdas
Extrovert dan introvert keduanya sama-sama memiliki kecerdasan, hanya
saja berbeda dalam tingkatannya, orang dengan kepribadian extrovert
boleh jadi karena tingginya kecerdasan interpersonal yang ia miliki
sedangkan pada orang dengan kepribadian introvert karena tingginya
kecerdasan intrapersonal yang dimiliki olehnya.
Orang-orang extrovert-pun tidak mutlak extrovert, demikian pula
dengan orang-orang introvert yang juga tidak mutlak introvert, hanya
saja orang-orang extrovert memiliki kecendrungan/ dominan extrovert
yang ada pada dirinya, sedangkan orang-orang introvert memiliki
kecendrungan/ dominan introvert yang ada pada dirinya, karena orang
extrovert juga memiliki sisi introvert namun intensitasnya sangat
kecil dibandingkan sisi extrovert yang ia miliki, begitu pula dengan
orang introvert yang juga memiliki sisi extrovert namun jauh lebih
sedikit dibandingkan sisi introvert yang mendominasinya.
- Mengembangkan kepribadian dan kecerdasan keduanya
Pada orang extrovert dengan kecerdasan
interpersonal yang mereka miliki, potensi mereka dapat dikembangkan
dengan baik, yaitu dengan mengarahkan potensinya ke arah yang tepat
dan dengan media yang sesuai dengan potensi yang ia miliki, dalam hal
karier misalnya, mereka dapat menjadi guru, pekerja sosial, dll.
Sedangkan pada orang introvert dengan kecerdasan intrapersonal yang
mereka miliki, maka potensi tersebut juga dapat mereka kembangkan
denganbaik, misalnya menjadi, ilmuwan, scientist ahli ilmu agama,
ahli psikologi, dll.
Dan masih banyak faktor kepribadian dan kecerdasan lain yang
mempengaruhi seorang individu, hanya saja pembahasan yang saya tulis
tersebut lebih spesifik mengenai hubungan kepribadian extrovert
dengan kecerdasan interpersonal dan kepribadian introvert dengan
kecerdasan intrapersonal. Extrovert maupun introvert sama-sama
cerdas, serta memiliki kelebihan dan kelemahan yang menyertainya.
Sekarang pertanyaannya adalah, setelah mengetahui dimana posisi kita,
yaitu cenderung berkepribadian extrovert atau introvert kah? Pastinya
kita harus mulai mencari tahu bagaimana caranya kita mampu
mengembangkan potensi diri kita dengan segala kelemahan dan
kekurangan yang kita miliki, karena setiap kita adalah cerdas!
- Ekstrovert VS introvert : bisakah diubah ?
Setiap individu pasti memiliki kepribadian
ekstrovert dan introvert, hanya persentasenya saja yang berbeda. Dari
kedua tipe ini, tidak ada satupun jenis kepribadian yang lebih baik
dari yang lain. Introvert akan efektif jika individu tahu cara
mengarahkannya dengan baik. Ekstrovert pun akan memberikan keuntungan
jika individu bisa mengaturnya dengan tepat.Jika untuk
menghilangkan/mengefektifkan beberapa sifat dengan tujuan kebaikan
mungkin bisa, tapi yang pasti menghilangkan/ mengefektifkan beberapa
sifat ini sama sekali bukan berarti mengubah kepribadian.
Dunia tanpa introvert artinya dunia dengan lebih sedikit ilmuwan,
musisi, artis, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis,
dan filsuf. Menjadi seorang introvert yang lebih
baik itu pasti bisa.Introvert bisa menjadi lebih baik dalam
berbicara, bersosialisasi tapi seorang introvert tetap harus
membutuhkan atau meluangkan waktu untuk sendiri.dan disitulah
bedanya ciri seorang introvert.
- Menyeimbangkan introvert dan ekstrovert
setiap individu adalah keseimbangan antara sisi introvert dan
ekstrovertnya sehingga tercipta harmoni antara keduanya. Untuk
menyeimbangkan antara kedua sisi tersebut, introvert dan ekstrovert,
setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
- Tentukan karateristik ekstrovert yang anda inginkan
Hal yang saya
maksudkan di sini adalah anda perlu memegang kendali atas
ke-ektrovert-an yang anda inginkan.Menjadi ekstrovert bukan berarti
anda kehilangan kendali atas berbagai hal yang harus anda
prioritaskan.Anda tetap perlu mencapai berbagai hal yang anda
inginkan sekali pun menjadi seorang yang ekstrovert.Sehingga di
sinilah keahlian anda diuji dalam mengatur sebaik mungkin berbagai
sumber daya yang anda miliki ketika tengah mengembangkan sisi
ekstrovert (bersosialisasi) anda.
- Ubah orientasi dalam menjalin hubungan
Banyak individu yang beranggapan bahwa suatu hubungan perlu dinilai
dari melalui kaca mata untung-rugi. Hal ini menyebabkan tidak sedikit
individu yang kemudian memiliki hubungan relatif singkat karena tidak
mendapatkan apa yang diharapkan sebelumnya. Pola pikir inilah yang
sebenarnya menghambat terjadinya hubungan. Bayangkan apa yang terjadi
sekiranya semua individu berpikiran demikian. Tentunya tidak akan ada
hubungan antar manusia, satu sama lain. Memang dalam suatu hubungan
terkadang anda mendapatkan tidak seperti yang anda harapkan, bahkan
mungkin anda dikecewakan. Mungkin pada saat anda menjalin hubungan,
anda dibohongi oleh orang lain. Anda pun sah-sah saja jika kemudian
memfokuskan perhatian pada apakah lawan bicara berbicara jujur atau
berbohong. Melakukan hal ini hanya akan membuat hubungan anda
dipenuhi pada berbagai teknik manipulasi, ketika anda tidak dapat
bersandar sepenuhnya pada apa yang dikatakan lawan bicara anda.
Berbagai pengalaman yang tidak mengenakan yang
terjadi pada suatu hubungan tidak membuat anda berhenti dalam
menjalin hubungan.Sebaliknya hal ini merupakan kesempatan bagi anda
untuk terus mempelajari berbagai hal yang ada pada hubungan sehingga
di kemudian hari anda dapat lebih baik lagi. Jangan lupa, dalam hidup
akan selalu bekerja hukum semesta (law
of the universe), yang salah satunya
menyatakan bahwa anda akan mendapatkan apa yang anda taburkan.
Sehingga pada mereka yang melakukan berbagai hal yang merusak
hubungan, tentu setelahnya akan mendapatkan “hadiah” sesuai
dengan apa yang telah ia lakukan. Hal yang serupa juga berlaku pada
mereka yang melakukan kebaikan. Saya yakin tidak ada satupun individu
yang ingin dikecewakan dalam suatu hubungan, sehingga hal yang paling
bijaksana yang dapat anda lakukan adalah dengan terus mengintensikan
hubungan yang baik.
- Tentukan grup yang tepat bagi anda
Ketika anda berhasil menemukan kelompok yang
tepat maka anda dapat menikmati hubungan yang terbina.Kelompok yang
tepat adalah kelompok yang dapat memfasilitasi anda berkenaan dengan
pemikiran, hasrat, keinginan, hobi atau yang lainnya.Seperti yang
telah saya ulas pada artikel sebelumnya, menumbuhkan semangat kerja
dalam 2½ menit, mind-set
sangat menular.Jika anda menemukan kelompok yang tepat, anda bisa
mendapatkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat anda
terus melesat mencapai tujuan.
- Mulailah dari kekuatan anda
Memulai suatu pembicaraan akan jauh lebih
mudah sekiranya diawali dari hal yang anda kuasai. Karena saya sangat
menyenangi berbagai hal berkenaan dengan pikiran dan proses
pembelajaran individu, penguasaan saya akan hal ini sangat membantu
ketika harus menjalin percakapan dengan orang lain. Sekiranya
individu yang saya temui adalah seorang yang introvert, maka saya
akan memulai pembicaraan seputar hal yang saya kuasai. Ada kalanya
saya mendapatkan respon positif dari lawan bicara, baik berupa
pertanyaan ataupun tanggapan.Ada juga kalanya lawan bicara saya
kembali pasif setelah menanggapi seperlunya. Bagaimanapun juga
setidaknya saya telah berusaha
- Bergabunglah dengan klub
Cara yang paling sederhana namun sangat efektif
adalah dengan bergabung ke dalam suatu klub.Di kota-kota besar,
seperti Jakarta, banyak terdapat klub yang memfasilitasi berbagai
hobi atau profesi.Katakanlah seperti klub olah raga, musik, otomotif
hingga berbagai klub profesi seperti Trainer’s
Club Indonesia (TCI).
Satu hal yang perlu diingat, ketika anda memutuskan bergabung dengan
suatu klub, pastikan hal itu benar-benar datang dari dalam diri anda
dan bukan dari orang lain. Dengan demikian anda dapat berpartisipasi
secara aktif di dalamnya.
- Kembangkan kemampuan sosial
Sejalan dengan semua strategi praktis di atas,
anda pun perlu juga terus mengasah kemampuan sosial anda. Anda dapat
melakukan hal ini salah satunya dengan membaca berbagai buku ataupun
artikel yang membahas seputar kemampuan sosialisasi. Anda juga
mengasah kemampuan ini dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan
mengemukakan pendapat di radio. Dengan melakukan hal ini, anda dapat
terus melatih kemampuan anda berbicara dan orang lain tidak ada yang
mengetahui sekiranya anda gemetaran atau berkeringat
daftar pustaka
daftar pustaka
albadrln.wordpress.com/orientasi
ekstrovert dan introvert secara netral (tanggal
akses,11 oktober 2012 )
Chatib.Munif. Sekolah Anak-Anak Juara .2012.Bandung:PT
Mizan Pustaka.
id.wikipedia.org/wiki/Carl_Gustav_Jung(
tanggal akses,28 desember 2012)
Isnawati,Nurlaela. The 7 Secrets To be Better Personality
.2009.Yogyakarta:Garailmu
learning-forbetterlife.blogspot.com/introvert-negatif-introvert-cerdas
(tanggal akses, 28 desember )
neneng-huwaidah.blogspot.com/ekstrovert
dan introvert (tanggal akses,11 oktober
2012)
rizasaputra.wordpress.com/10 mitos tentang orang introvert( tanggal
akses,28 desember 2012)
siiqebo.com/introvert(tanggal
akses,8 februari 2013)
Suryabrata,Sumadi.Psikolog Kepribadian.2002.Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada.
www.anakciremai.com/makalah-psikologi-tentang-sifat-sifat.(tanggal
akses, 8 februari 2013)
www.primastudy.com/introvert-extrovert(tanggal
akses,28 desember 2012)
www.wikihow.com/Go-from-Introvert-to-Extrovert(tanggal
akses, 8 februari 2013)
keren abisss,, 100,,,
BalasHapusDaftar pustakanya ditulis doong...please aku tunggu
BalasHapuslama ga buka blog.. daftar pustakanya nyusul yaakk..
BalasHapusdapus nya di tulis dong heheheh
BalasHapusHahaha...bener gan dari dulu skill sosial ane "0"ceplok,, ane introvert siapa yang mau jadi teman ane...
BalasHapusHahahaha....dulu saya introvert banget. But, skrg mulai bljr bersosialisasi
BalasHapusThanks infonya
BalasHapusAwalnya sering ngerasa cemburu sama introvert. Sekarang paham kalau introvert itu seistimewa itu ^.^
BalasHapusaku introvet banget waktu sd-sma, tp kuliah ini aku mulai terbuka
BalasHapus