Jumat, 20 Juni 2014

introvert dan ekstrovert


  1. Mengenal Teori Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung

Carl Gustav Jungdi (Kesswil, 26 Juli1875 - Küsnacht, 6 Juni1961) adalah psikiaterSwiss dan perintis psikologi analitik.

Pendekatan Jung terhadap psikologi yang unik dan berpengaruh luas ditekankan pada pemahaman "psyche" melalui eksplorasi dunia mimpi, seni, mitologi, agama serta filsafat. Bagi Jung, kepribadian merupakan kombinasi yang mencakup perasaan dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar. Meskipun ia adalah seorang psikolog teoretis dan praktis dalam sebagian besar masa hidupnya, kebanyakan karyanya mengeksplorasi bidang lain: filsafat Timur vs Barat, Alkimia, Astrologi, Sosiologi, juga Sastra dan Seni. Jung juga menekankan pentingya keseimbangan dan harmoni. Ia memperingatkan bahwa manusia modern terlalu banyak mengandalkan sains dan logika dan akan mendapat manfaat dari pengitegrasian spiritualitas serta apresiasi terhadap dunia bawah sadar.

Psikologi Analitis, Teori Carl Gustav Jung
Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:

  1. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan
  2. Alam tak sadar (ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri

  1. Struktur kesadaran

  1. Fungsi jiwa

Dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada empat macam tipe manusia, yaitu:

  1. Tipe pemikir
  2. Tipe perasa
  3. Tipe pendria
  4. Tipe intuitif

  1. Sikap jiwa

Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya.

  1. Persona
    Persona oleh Jung ialah cara seseorang dengan sadar menampakan diri ke luar.

  1. Struktur ketidaksadaran

  1. Ketidaksadaran pribadi
    Yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi.
  2. Ketidaksadaran kolektif
    Adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek



  1. Pembagian Tipe Kepribadian menurut Carl Gustav Jung

  1. Introvert

Seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri. Jung menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman.Tempat tinggalnya (rumah) adalah yang teraman.Teman pribadinya yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Salah satu tanda introvert pada diri seorang anak adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.

Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yang dimilikinya tidak terlihat segera. Meski demikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yang cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.Introvert membutuhkan jauh lebih sedikit kegiatan sosial dan aktivitas dibanding ekstrovert. Mereka cenderung tampak tenang atau bahkan tampak pendiam, apa adanya, dan berhati-hati. Introvert lebih tertarik pada dan perhatian terhadap dunia dalam dirinya atau yang berkaitan dengan diri dan pikirannya dibanding dunia luar. Mereka sangat menikmati aktivitas berpikir dan menjelajahi khayalan atau pikiran dan perasaan diri sendiri.

Introvert cenderung terbebani dengan aktivitas sosial yang terlalu banyak dan lebih menyukai aktivitas yang bersifat santai. Kegiatan mandiri seperti membaca buku, main komputer, memecahkan teka-teki lebih mereka sukai daripada jalan-jalan. Mereka  cenderung tertutup dan tidak suka jadi pusat perhatian. Kegiatan di belakang layar mungkin favorit mereka.Terkadang mereka bahkan menghindari situasi sosial bersama orang-orang karena mereka cepat lelah dalam situasi ini. Hal ini bukan karena mereka benci manusia atau anti sosial. Hal ini pun terjadi walaupun introvert tersebut punya kemampuan sosial atau soft skill yang super.  Setelah beraktivitas bersama orang dalam waktu tertentu, mereka butuh waktu sendiri untuk mengisi energi dan menata kembali pikiran mereka.



  1. Ektrovert

Orang ekstrovert identik dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati. Jung berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Ekstrovert menikmati situasi sosial dan bahkan mencari mereka karena mereka menikmati berada di sekitar orang. Kemampuan mereka untuk membuat pembicaraan kecil membuat mereka tampaknya lebih sosial mahir dari introvert.
Ekstrovert sangat menikmati kegiatan bersama orang lain dan benci kesendirian. Dalam grup mereka senang berbicara, ramah. Mereka juga terbuka dan tidak keberataan dirinya menjadi pusat perhatian. Ekstrovert cenderung "memudar" ketika sendirian dan dengan mudah dapat menjadi bosan tanpa orang lain di sekitar. Ketika diberi kesempatan, ekstrovert yang akan berbicara dengan orang lain dari pada duduk sendirian dan berpikir. Bahkan, ekstrovert cenderung berpikir ketika mereka berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih mungkin untuk berpikir sebelum mereka berbicara. Ekstrovert sering berpikir baik ketika mereka berbicara . Meskipun begitu, hal ini sering dianggap oleh introvert sebagai sebuah basa-basi belaka yang tidak diperlukan.Seorang ekstrovert bisa dilihat sebagai seorang yang selalu penuh energi dan antusias. Mereka merupakan individu yang berorientasi terhadap aksi. Belum kongkret apa-apa kalau belum diaksikan. Ekstrovert sangat menyukai situasi sosial dan bahkan cenderung mencarinya.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar. Akan tetapi, jangan disalahpahami bahwa ekstrovert itu suka pamer ya. Sombong dan pamer itu bergantung orangnya bukan bergantung ekstro-introversi. Ekstrovert tidak keberatan jadi pusat perhatian bukan karena mereka cari perhatian tetapi hanya tidak keberatan, itu saja. Mereka memang bersifat terbuka dan ingin orang mengenal mereka lebih.



  1. Beberapa Perbedaan Introvert dan Ektrovert

  1. Perkembangan Moral dan Rohani

  1. Kaum Ekstrovert

  • Temperamen yang introvert (melankolis dan plegmatis) lebih mudah diajar daripada yang ekstrovert(sanguine dan kolerik).
  • Bukan berarti mereka adalah kaum pemberontak,karena untuk diajar, perlu waktu dan kesabaran sebab mereka mudah kehilangan perhatian.
  • Jika anak – anak ini dibiarkan tumbuh begitu saja, maka perhatiannya terhadap hukum dan peraturan (Allah dan manusia) akan berkurang. Umumnya kaum kriminal dan pelanggar hukum adalah golongan ekstrovert yang ekstrim.

  1. Kaum Introvert

  • Lebih mudah diatur dan dididik.
  • Lebih penurut dan kata hatinya mudah terganggu.
  • Biasanya mereka hadir diacara- acara bersifat rohani.
  • Masalah mereka yang besar adalah problema rasa bersalah. Kebutuhan mereka yang terbesar adalah keyakinan bahwa dosa- dosa mereka telah diampuni.
  • Tidak boleh memperlakukan mereka dengan keras karena mudah bagi mereka untuk mengetahui peraturan yang harus ditaati.

  1. Hasil Akademis

  1. Kaum Ektrovert

  • Kurang begitu menonjol disekolah.nilai angka mereka biasanya sedang- sedang saja.
  • Kurang dapat mendisiplin diri sendiri.
  • Memperoleh stimulasi yang kuat melalui teguran atau disiplin.

  1. Kaum Introvert

  • Biasanya lebih mudah menangkap pelajaran dan grade mereka agak tinggi. Namun ada juga pengaruh faktor lainnya, seperti inteligensia dan motivasi.
  • Lebih mendisiplin diri untuk belajar dengan baik.
  • Kaum introvert memperoleh motivasi yang kuat melalui pujian.

  1. Pilihan Pekerjaan

  1. Kaum ekstrovert

  • Biasanya melakukan pekerjaan lebih baik jika ada hubungannya dengan orang lain.
  • Contoh pekerjaan mereka adalah salesman/saleslady,humas pertunjukan seni dan music, dan seringkali politik.
  • Ada dua jenis ekstrovert : pertama,sangat social,bersahabat,dan suka jalan- jalan ; sedangakan yang kedual lebih kasar,suka murung,dan berlaku tidak sopan.sangat sosial,bersahabat dan suka jalan-jalan

  1. Kaum introvert

  • Bekerja lebih baik dalam pelajaran disekolah
  • Lebih suka melakukan tugas yang detail,mempunyai kesanggupan untuk berkonsentrasi,dan bekerja dengan benda- benda dari pada orang lain.
  • Biasanya mereka menjadi ahli akuntansi, peneliti,pelukis, atau seniman,tehnisi, dan lain-lain.

  1. Popularitas

  • Ektrovert lebih popular disekolah dan biasanya mereka dipilih sebagai para pemimpin.
  • Ekstrovert lebih mudah mengadakan hubungan dengan lawan jenis sebab mereka pintar berbicara.
  • Lebih mudah menjalin hubungan dengan orang yg tidak dikenal karena sikapnya periang, suka senyum, dan berbicara.
  • Introvert cenderung untuk menyendiri dikamar atau hanya mempunyai satu atau dua kawan saja.

  1. Kesanggupan Untuk Berkonsentrasi

  1. Kaum Ekstrovert

  • Ekstrovert kurang dapat berkonsentrasi karena mereka mudah terganggu.
  • Ekstrovert cenderung untuk mengaalami kecelakaan,seperti kecelakaan mobil.
  • Ekstrovert kurang begitu khawatir karena masa berkonsentrasi agak singkat.

  1. Kaum Introvert.

  • Daya konsentrasi mereka lebih tinggi dan lebih lama.
  • Introvert kurang sanggup menjalani ujian tulisan yang panjang-panjang karena daya konsentrasimereka sangat pendek.
  • Cepat bosan dengan bacaan –bacaan yang panjang.

  1. Daya ingat

  • Daya ingat ekstrovert cukup pendek,sementara kaum introvert lebih lama.
  • Jika seorang dosen memberi ujian sehabis bahan kuliah diajar,maka kaum ekstrovert maka kaum ekstrovert akan mempunyai hasil yang lebih baik dari pada kaum introvert.
  • Karena daya ingat introvert lebih kuat,maka merek lebih mudah diajar karena mereka akan ingat berbagai pelajaran.



  1. Kelebihan dan Kekurangan Anak Introvert dan Ekstrovert

  1. Siapa bilang ekstrovert lebih baik dari introvert

Selama ini orang berpersepsi bahwa orang yang aktif, periang, suka bersosialisasi adalah orang yang ekstrovert,sebaliknya orang yang pendiam, menarik diri dari pergaulan, pemurung, adalah orang yang introvert.Padahal pengertian introvert dan ekstrovert tidaklah seperti itu.Introvert dan ekstrovert sebenarnya adalah perbedaan dalam hal sumber energi mental. Orang yang naturally introvert : sumber semangatnya atau energinya berasal dari dalam diri sendiri,sedangkan orang yang naturally ekstrovert : mendapatkan energinya dari interaksi sosial, dari sumber eksternal, semakin baik semakin banyak interaksi sosial yg dialaminya, energinya juga semakin bertambah, org yg ekstrovert tidak dapat hidup sendiri, Disinilah sering salah pengertian:org yg introvert bisa saja orang yang aktif, periang dan suka bersosialisasi,namun biasanya setelah sekian waktu bersosialisasi, orang introvert perlu privacy, butuh ketenangan untuk recharge batterynya lagi.sedangkan orang yg ekstrovert bisa saja menjadi orang yang pendiam kalau dia tidak mendapatkan lingkungan yang mendukungnya dan memberikan apa yang dia butuhkan.

Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah.Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja.Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.Jika memang pemikiran Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?

Dalam sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael Rettner menulis bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert yang dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan menjawab secara Hiperbola, sedangkan Introvert menjawab dengan Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas makanannya, maka seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada seorang Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang Ekstrovert akan berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah saya merasakan yang seenak ini” lalu seorang Introvert akan menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan informasi pendapat mereka berdua jelas berbeda.Itulah sebabnya mengapa kepribadian Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah survey menjadi tidak akurat.Karena Ekstrovert memberikan informasi secara berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang Introvert dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti sekaligus ahli psikologi di St. Olaf College.

Di dunia seni, Introvert adalah penguasa.Ahli psikologi sekelas Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa, orang-orang Introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain. Ada sebuah fakta menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang menuliskan bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang. Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh, Mahatma Gandhi, dia adalah Introvert, Ghandi bersikeras memperjuangkan perdamaian demi kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan. Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa, dunia pun membutuhkan mereka.Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.

  1. 10 mitos tentang Introvert

  1. Introvert tidak suka bicara.

Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai berhari-hari.

  1. Introvert pemalu.

Malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert. Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert, berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopanan.

  1. Introvert kasar.

Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya, hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga introvert merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini melelahkan.

  1. Introvert tidak menyukai orang.

Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda sangat diterima.

  1. Introvert tidak suka pergi ke tempat umum.

Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK WAKTU YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk memahami kegiatan publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.

  1. Introvert selalu ingin sendirian.

Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan.Tapi mereka juga bisa merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.

  1. Introvert aneh.

Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi

  1. Introvert culun terasing.

Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.

  1. Introvert tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.

Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan terjadi, mereka melemah.Otak mereka terlalu sensitif terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja sendiri tentang perbedaan jalur syaraf ini.

  1. Introvert bisa memperbaiki diri dan menjadi ekstrovert.

Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan introvert. Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia. Bahkan, satu penelitian (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa peningkatan persentase introvert di antara manusia berbanding lurus dengan IQ (rata-rata manusia).



  1. Introvert Negativ? Introvert Cerdas!

Tulisan ini upaya untuk menggali penjelasan mengenai kepribadian introvert dan ekstrovert dan kaitannya dengan kecerdasan multiple intelligence (kecerdasan majemuk).

Introvert itu Negatif?

Seperti yang dikatakan Jung bahwa seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Sehingga banyak dari orang awam mengatakan bahwa pribadi introvert yang dikenal mereka sebagai pribadi tertutup tersebut merupakan pribadi yang negatif, pribadi yang sulit dan rumit bagi si pemilik pribadi tersebut maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Misalnya, banyak dari orang tua yang memiliki anak berkepribadian introvert ini merasa kesal dengan pribadi anaknya yang tertutup, bahkan dengan ketidakmengertian mereka bagaimana menyikapi anak tersebut, mereka seringkali menyalahkan dan mendorong paksa anak tersebut untuk berikap layaknya anak-anak ekstrovert lainnya yang mereka anggap merupakan pribadi ideal yang seharusnya ada pada diri anak itu. Tak sedikit juga dari mereka yang berasumsi bahwa anak introvert memiliki ketidaknormalan dalam bersikap dan bertingkah laku. Jika anak tersebut berlarut-larut mendapat dorongan paksa dari kedua orang tuanya, untuk bertindak sebagaimana anak-anak extrovert, dan bila ditambah dengan asupan perkataan negatif yang diberikan kedua orang tuanya atau lingkungan sekitarnya justru akan membuat perasaan tertekan dan mengganggu psikologis anak. Dalam kondisi kurang normal ia menjadi orang yang pesimis dan cemas, karena dunia dan manusia sekitarnya siap menghancurkannya.



Introvert itu Cerdas!

kebanyakan orang beranggapan bahwa introvert itu adalah mutlak negatif, merujuk pada teori multiple intelligence (kecerdasan majemuk), yaitu teori yang dikembangkan oleh Dr. Howard Gardner seorang Professor ilmu Kependidikan dari Harvard University di tahun 1983, Dr. Gardner menyatakan bahwa teori tradisional tentang kecerdasan yang hanya berdasarkan pada IQ sangat terbatas. Dr. Gardner mengajukan ada 7 nilai kecerdasan berbeda yang harus diperhitungkan untuk melihat Potensi Anak-Anak dan Manusia Dewasa secara luas, yakni :

  1. Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.
  2. Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis.
  3. Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.
  4. Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus.
  5. Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada.
  6. Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
  7. Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang.



Dari teori tersebut bisa disimpulkan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan, tidak ada individu yang bodoh, hanya saja setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda.Selain itu setiap pribadi memiliki sisi positif dan negatif, tidak ada yang mutlak positif dan tidak ada yang mutlak negatif.

Introvert memiliki kecerdasan secara intrapersonal, karena introvert merupakan kepribadian yang cerdas dalam berhubungan dengan diri mereka sendiri, orientasi mereka kedalam diri mereka sendiri yang dipengaruhi aksi dan reaksi dunia pribadinya, pemikiran, intuisi, emosi, dan perasaan-perasaan lainnya. Berbeda dengan seorang ekstrovert, yang memiliki kecerdasan interpersonal, mereka cerdas dalam berhubungan dengan dunia luar atau cerdas secara sosial, mereka lebih banyak berbuat daripada merenung dan berpikir.Ia juga adalah orang yang penuh motif-motif yang dikoordinasi oleh kejadian-kejadian eksternal.

Seperti halnya orang-orang introvert yang sering dianggap oleh masyarakat awam bahwa mereka merupakan pribadi yang negatif, dan ini terlihat ditetapkan secara mutlak, maka saya mematahkan anggapan tersebut, bahwa orang introvert itu cerdas! Introvert adalah pribadi normal, dan ia memiliki nilai positif, tidak mutlak negatif.



  1. Introvert ?dia punya kelebihan tersendiri



Seorang introvert Menurut seorang ahli psikologi adalah sifat bawaan dasar dari seseorang yang tertutup lebih senang menstimulasi atau berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat dari kebiasaan diasejak kecil, bila anak yang lain lebih aktif, senang beraktivitas, senang menceritakan semua kegiatannya, anak introvert lain dia lebih senang menyendiri di kamar atau di ruangantertutup, makanyatidakheran kalau dia akan sangat mencintai kamarnya.Seorang introvert lebih menikmati kegiatan indoor seperti membaca buku atau mengotak-atik komputer. Mereka kurang nyaman berada di lingkungan yang banyak orang.Berbeda dengan ekstrovert yang senang mendapat energy dari lingkungan luar.


Tapi, ternyata orang introvert bukan berarti tidak bisa bergaul, mereka bisa bergaul dan menyenangkan walaupun ternyata dia lebih nyamanbergaulsecara person to person, orang introvert tidak selamanya enggan bicara, suatu saat dia bisa berbicara hal-hal yang bersifat pribadi kepada seseorang yang telah dia kenal terlebih dahulu secara mendalam. Teman sejatinya memang tidak banyak, tapi dia adalah seorang pendengar yang sangat baik.Ternyata orang introvert tidak harus diubah menjadi ekstrovert, semakin dia ditekan menjadi ekstrovert, dia akan semakin introvert. Seorang introvert mempunyai kecerdasan intrapersonal yang tajam, karena dia senang berkontempelasi dengan dirinya sendiri atau media tulisan.

Apabila orang tua tau kelebihan anak introvert, orang tua bisa mengarahkan anaknya untuk mengekspresikan dirinya melalui tulisan, menggambar atau melukis. Kita jangan sekali-sekali meremehkan mereka. Yang terpenting bagi orang tua yang mempunyai anak introvert ,kita harus bisa mengarahkan dan membuatnya bahagia, orang tua harus sering bertanya dan menggali supaya dia mau bercerita, kita harus bersabar berdialog dengannya, kita tidak boleh memaksa atau menekannya. ”galih secara pelan-pelan dan sabar” .Semakin dewasa semakin sulit (bukan berarti tidak bisa) untuk melatih introvert menjadi lebih terbuka, tapi ketika usia masih dini, orang tua akan lebih mudah melatih anak tersebut menjadi lebih terbuka, semenjak kecil orang tua bisa membawa mereka untuk bergaul bersama teman sebayanya, untuk belajar bersosialisasi.
Sebenarnya semakin dia matang, orang introvert akan menyadari bahwa ketertutupan itu kurang nyaman, apalagi setelah dia bekerja, dia akan butuh bersosialisasi dengan orang lain, dan lama kelamaan dia akan lebih terbuka secara alami. Walaupun sifat dasar introvert tidak bisa dihilangkan, itu bukanlah suatu kekurangan, selama masih dalam kewajaranya itu tidak menutup diri secara total. Ada kelebihan yang tidak di miliki oleh orang ekstrovert yaitu ketajaman dan keindahan dia dalam tulisan.





  1. PERMASALAHAN ANAK BERTIPE KEPRIBADIAN INTOVERT

  1. Faktor yang membuat seseorang terlalu introvert

Berbagai faktor yang membuat seorang menjadi terlalu introvert. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:

  1. Terlalu memandang rendah fungsinya bersosialisasi

Umumnya para individu yang terlalu introvert berkeyakinan bahwa sosialisasi tidak memberikan nilai tambah baginya. Pada individu seperti ini berkeyakinan bahwa bersosialisasi hanya menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak/kurang berguna. Mereka berkeyakinan bahwa dalam hidup masih banyak hal lain yang jauh lebih berguna dibandingkan hanya sebatas membicarakan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi apa pun bagi mereka. Mereka kurang mampu mendapatkan berbagai kegunaan yang bisa diraih melalui sosialisasi, saling belajar misalnya.

  1. Kemampuan sosial yang tidak atau kurang terasah

Ada pula para individu yang tidak bersosialisasi disebabkan karena keyakinan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang cukup. Mereka yakin sekiranya bersosialisasi, mereka hanya akan menjadi pusat perhatian karena berbeda dari yang lain. Wajar saja sekiranya saat harus bicara mereka bingung apa yang harus dibicarakan, bingung bagaimana memulainya dan masih banyak kebingungan yang lainnya. Mereka menjadi salah tingkah bahkan muncul ketakutan saat berkomunikasi dengan orang lain. Ketakutan tersebut muncul salah satunya disebabkan oleh kekhawatiran mereka seandainya menyinggung perasaan lawan bicara. Kurangnya kemampuan sosial mereka bisa jadi karena kurang optimalnya proses pengajaran bersosialisasi atau mereka semata-mata meniru orang tuanya dan tidak/belum mengetahui bahwa sebenarnya model tersebut kurang efektif atau terdapat model lain yang lebih baik.

  1. Beranggapan yang salah tentang mereka yang ekstrovert

Banyak juga individu yang menjadi introvert karena keyakinan bahwa menjadi ekstrovert seperti “tong kosong nyaring bunyinya”. Keyakinan ini mengartikan bahwa mereka yang ektrovert hanya dapat berbicara, dangkal dan menanggapi secara reaktif pada berbagai hal namun tidak/kurang mampu untuk berbuat mengenai hal tersebut. Wajar saja sekiranya hal ini membuat mereka enggan menjadi ekstrovert

  1. Bergaul dengan orang yang salah

Terkadang mereka yang introvert sebelumnya pernah pula mencoba mengembangkan sisi ektrovert mereka. Sayangnya, saat mereka melakukan percobaan tersebut, mereka mendapati kelompok yang salah.Akibatnya mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang tidak mengenakan saat menjadi seorang yang ekstrovert.Pengalaman ini kemudian menjadi pijakan bagi mereka untuk melakukan generalisasi bahwa semua bentuk ekstrovert adalah buruk.
Jika dipikirkan lebih lanjut, menjadi introvert ataupun ekstrovert sebenarnya memiliki kelebihannya masing-masing.Keduanya saling melengkapi, seperti dua sisi sekeping koin. Anda tidak dapat memilih hanya mau menjadi ektrovert tanpa kemudian memiliki sisi introvert yang menjadikan anda individu yang unik, berbeda dari yang lainnya. Saya pun yakin pula anda tidak menginginkan menjalani hidup sesuai dengan apa yang orang lain katakan, ketika semua perkataan orang lain anda telan mentah-mentah tanpa kemudian melakukan proses pemikiran lebih lanjut. Sebaliknya pun demikian, saya yakin anda tidak menginginkan untuk menjadi individu yang terlalu introvert sehingga anda hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran hanya untuk tenggelam pada hal yang anda yakini sendiri.Anda mengurung diri, tidak memahami berbagai hal yang terjadi di luar dan selalu selalu menjadi orang terakhir yang mendapatkan informasi. Memang benar anda selalu bisa mendapatkan informasi melalui berbagai cara, membaca salah satunya. Namun untuk berbagai hal lain yang lebih
urgent, misalnya mengenai peluang bisnis yang ditawarkan oleh teman anda, tentu anda tidak bisa mendapatkannya. Jika hal ini diteruskan tentu akan membuat anda menjadi individu yang sangat terbatas dalam berbagai hal. Setiap individu memiliki limitted perceptual range yang akibatnya tidak ada satu individu di muka bumi ini yang dapat mengetahui semua hal. Itulah sebabnya setiap individu sebenarnya saling bergantung satu sama lain.



  1. ORIENTASI INTROVERT DAN EKSTROVERT SECARA NETRAL

Hal yang pertama yang harus anda ketahui bahwa introvert dan ekstrovert bukanlah satu –satunya penggolongan kepribadian yang ada. Contoh lain misalnya : sangunis, plegamtis, melankolis, dan koleris.

Dan yang paling penting dari hal ini adalah ini bukan pengkotak – kotakan. Melainkan hanyalah usaha untuk menyesuaikan diri kita (sesuai tipe kepribadian diri)dalam kondisi sosial dan menyesuaikan interaksi kita terhadap orang (sesuai tipe kepribadian mereka ) supaya kita lebih mengerti mereka dan tidak menyinggung perasaan mereka.



      1. Setiap individu cerdas

Extrovert dan introvert keduanya sama-sama memiliki kecerdasan, hanya saja berbeda dalam tingkatannya, orang dengan kepribadian extrovert boleh jadi karena tingginya kecerdasan interpersonal yang ia miliki sedangkan pada orang dengan kepribadian introvert karena tingginya kecerdasan intrapersonal yang dimiliki olehnya.

Orang-orang extrovert-pun tidak mutlak extrovert, demikian pula dengan orang-orang introvert yang juga tidak mutlak introvert, hanya saja orang-orang extrovert memiliki kecendrungan/ dominan extrovert yang ada pada dirinya, sedangkan orang-orang introvert memiliki kecendrungan/ dominan introvert yang ada pada dirinya, karena orang extrovert juga memiliki sisi introvert namun intensitasnya sangat kecil dibandingkan sisi extrovert yang ia miliki, begitu pula dengan orang introvert yang juga memiliki sisi extrovert namun jauh lebih sedikit dibandingkan sisi introvert yang mendominasinya.

      1. Mengembangkan kepribadian dan kecerdasan keduanya

Pada orang extrovert dengan kecerdasan interpersonal yang mereka miliki, potensi mereka dapat dikembangkan dengan baik, yaitu dengan mengarahkan potensinya ke arah yang tepat dan dengan media yang sesuai dengan potensi yang ia miliki, dalam hal karier misalnya, mereka dapat menjadi guru, pekerja sosial, dll. Sedangkan pada orang introvert dengan kecerdasan intrapersonal yang mereka miliki, maka potensi tersebut juga dapat mereka kembangkan denganbaik, misalnya menjadi, ilmuwan, scientist ahli ilmu agama, ahli psikologi, dll.

Dan masih banyak faktor kepribadian dan kecerdasan lain yang mempengaruhi seorang individu, hanya saja pembahasan yang saya tulis tersebut lebih spesifik mengenai hubungan kepribadian extrovert dengan kecerdasan interpersonal dan kepribadian introvert dengan kecerdasan intrapersonal. Extrovert maupun introvert sama-sama cerdas, serta memiliki kelebihan dan kelemahan yang menyertainya.

Sekarang pertanyaannya adalah, setelah mengetahui dimana posisi kita, yaitu cenderung berkepribadian extrovert atau introvert kah? Pastinya kita harus mulai mencari tahu bagaimana caranya kita mampu mengembangkan potensi diri kita dengan segala kelemahan dan kekurangan yang kita miliki, karena setiap kita adalah cerdas!



      1. Ekstrovert VS introvert : bisakah diubah ?

Setiap individu pasti memiliki kepribadian ekstrovert dan introvert, hanya persentasenya saja yang berbeda. Dari kedua tipe ini, tidak ada satupun jenis kepribadian yang lebih baik dari yang lain. Introvert akan efektif jika individu tahu cara mengarahkannya dengan baik. Ekstrovert pun akan memberikan keuntungan jika individu bisa mengaturnya dengan tepat.Jika untuk menghilangkan/mengefektifkan beberapa sifat dengan tujuan kebaikan mungkin bisa, tapi yang pasti menghilangkan/ mengefektifkan beberapa sifat ini sama sekali bukan berarti mengubah kepribadian.

Dunia tanpa introvert artinya dunia dengan lebih sedikit ilmuwan, musisi, artis, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Menjadi seorang introvert yang lebih baik itu pasti bisa.Introvert bisa menjadi lebih baik dalam berbicara, bersosialisasi tapi seorang introvert tetap harus membutuhkan atau meluangkan waktu untuk sendiri.dan  disitulah bedanya ciri seorang introvert.



      1. Menyeimbangkan introvert dan ekstrovert

setiap individu adalah keseimbangan antara sisi introvert dan ekstrovertnya sehingga tercipta harmoni antara keduanya. Untuk menyeimbangkan antara kedua sisi tersebut, introvert dan ekstrovert, setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Tentukan karateristik ekstrovert yang anda inginkan

Hal yang saya maksudkan di sini adalah anda perlu memegang kendali atas ke-ektrovert-an yang anda inginkan.Menjadi ekstrovert bukan berarti anda kehilangan kendali atas berbagai hal yang harus anda prioritaskan.Anda tetap perlu mencapai berbagai hal yang anda inginkan sekali pun menjadi seorang yang ekstrovert.Sehingga di sinilah keahlian anda diuji dalam mengatur sebaik mungkin berbagai sumber daya yang anda miliki ketika tengah mengembangkan sisi ekstrovert (bersosialisasi) anda.

  1. Ubah orientasi dalam menjalin hubungan

Banyak individu yang beranggapan bahwa suatu hubungan perlu dinilai dari melalui kaca mata untung-rugi. Hal ini menyebabkan tidak sedikit individu yang kemudian memiliki hubungan relatif singkat karena tidak mendapatkan apa yang diharapkan sebelumnya. Pola pikir inilah yang sebenarnya menghambat terjadinya hubungan. Bayangkan apa yang terjadi sekiranya semua individu berpikiran demikian. Tentunya tidak akan ada hubungan antar manusia, satu sama lain. Memang dalam suatu hubungan terkadang anda mendapatkan tidak seperti yang anda harapkan, bahkan mungkin anda dikecewakan. Mungkin pada saat anda menjalin hubungan, anda dibohongi oleh orang lain. Anda pun sah-sah saja jika kemudian memfokuskan perhatian pada apakah lawan bicara berbicara jujur atau berbohong. Melakukan hal ini hanya akan membuat hubungan anda dipenuhi pada berbagai teknik manipulasi, ketika anda tidak dapat bersandar sepenuhnya pada apa yang dikatakan lawan bicara anda.

Berbagai pengalaman yang tidak mengenakan yang terjadi pada suatu hubungan tidak membuat anda berhenti dalam menjalin hubungan.Sebaliknya hal ini merupakan kesempatan bagi anda untuk terus mempelajari berbagai hal yang ada pada hubungan sehingga di kemudian hari anda dapat lebih baik lagi. Jangan lupa, dalam hidup akan selalu bekerja hukum semesta (law of the universe), yang salah satunya menyatakan bahwa anda akan mendapatkan apa yang anda taburkan. Sehingga pada mereka yang melakukan berbagai hal yang merusak hubungan, tentu setelahnya akan mendapatkan “hadiah” sesuai dengan apa yang telah ia lakukan. Hal yang serupa juga berlaku pada mereka yang melakukan kebaikan. Saya yakin tidak ada satupun individu yang ingin dikecewakan dalam suatu hubungan, sehingga hal yang paling bijaksana yang dapat anda lakukan adalah dengan terus mengintensikan hubungan yang baik.

  1. Tentukan grup yang tepat bagi anda

Ketika anda berhasil menemukan kelompok yang tepat maka anda dapat menikmati hubungan yang terbina.Kelompok yang tepat adalah kelompok yang dapat memfasilitasi anda berkenaan dengan pemikiran, hasrat, keinginan, hobi atau yang lainnya.Seperti yang telah saya ulas pada artikel sebelumnya, menumbuhkan semangat kerja dalam 2½ menit, mind-set sangat menular.Jika anda menemukan kelompok yang tepat, anda bisa mendapatkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat anda terus melesat mencapai tujuan.

  1. Mulailah dari kekuatan anda

Memulai suatu pembicaraan akan jauh lebih mudah sekiranya diawali dari hal yang anda kuasai. Karena saya sangat menyenangi berbagai hal berkenaan dengan pikiran dan proses pembelajaran individu, penguasaan saya akan hal ini sangat membantu ketika harus menjalin percakapan dengan orang lain. Sekiranya individu yang saya temui adalah seorang yang introvert, maka saya akan memulai pembicaraan seputar hal yang saya kuasai. Ada kalanya saya mendapatkan respon positif dari lawan bicara, baik berupa pertanyaan ataupun tanggapan.Ada juga kalanya lawan bicara saya kembali pasif setelah menanggapi seperlunya. Bagaimanapun juga setidaknya saya telah berusaha

  1. Bergabunglah dengan klub

Cara yang paling sederhana namun sangat efektif adalah dengan bergabung ke dalam suatu klub.Di kota-kota besar, seperti Jakarta, banyak terdapat klub yang memfasilitasi berbagai hobi atau profesi.Katakanlah seperti klub olah raga, musik, otomotif hingga berbagai klub profesi seperti Trainer’s Club Indonesia (TCI). Satu hal yang perlu diingat, ketika anda memutuskan bergabung dengan suatu klub, pastikan hal itu benar-benar datang dari dalam diri anda dan bukan dari orang lain. Dengan demikian anda dapat berpartisipasi secara aktif di dalamnya.

  1. Kembangkan kemampuan sosial

Sejalan dengan semua strategi praktis di atas, anda pun perlu juga terus mengasah kemampuan sosial anda. Anda dapat melakukan hal ini salah satunya dengan membaca berbagai buku ataupun artikel yang membahas seputar kemampuan sosialisasi. Anda juga mengasah kemampuan ini dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan mengemukakan pendapat di radio. Dengan melakukan hal ini, anda dapat terus melatih kemampuan anda berbicara dan orang lain tidak ada yang mengetahui sekiranya anda gemetaran atau berkeringat

daftar pustaka


Chatib.Munif. Sekolah Anak-Anak Juara .2012.Bandung:PT Mizan Pustaka.

id.wikipedia.org/wiki/Carl_Gustav_Jung( tanggal akses,28 desember 2012)

Isnawati,Nurlaela. The 7 Secrets To be Better Personality .2009.Yogyakarta:Garailmu
rizasaputra.wordpress.com/10 mitos tentang orang introvert( tanggal akses,28 desember 2012)
siiqebo.com/introvert(tanggal akses,8 februari 2013)
Suryabrata,Sumadi.Psikolog Kepribadian.2002.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.



9 komentar:

  1. Daftar pustakanya ditulis doong...please aku tunggu

    BalasHapus
  2. lama ga buka blog.. daftar pustakanya nyusul yaakk..

    BalasHapus
  3. dapus nya di tulis dong heheheh

    BalasHapus
  4. Hahaha...bener gan dari dulu skill sosial ane "0"ceplok,, ane introvert siapa yang mau jadi teman ane...

    BalasHapus
  5. Hahahaha....dulu saya introvert banget. But, skrg mulai bljr bersosialisasi

    BalasHapus
  6. Awalnya sering ngerasa cemburu sama introvert. Sekarang paham kalau introvert itu seistimewa itu ^.^

    BalasHapus
  7. aku introvet banget waktu sd-sma, tp kuliah ini aku mulai terbuka

    BalasHapus